Jenis-jenis sarana tranportasi penunjang wisata
Tranportasi
Trasportasi
adalah bidang usaha jasa yang bergerak dalam bidang angkutan baik darat
,laut,maupun udara yang pengelolaannya dapat dilakukan oleh swasta
maupun BUMN.Peranan transportasi sangat penting didalam kegiatan
pariwisata.Tanpa transportasi wisatawan akan sulit untuk melakukan
perjalanan dari satu tempat ke tempat tujuan wisata,jika tidak ada
transportasi maka tidak akan ada pariwisata.
Trasportasi
wisata pada hakekatnya adalah jasa untuk memindahkan wisatawan dari
satu tempat ke tempat lain yang merupakan daerah tujuan wisata.Beberapa
syarat yang harus dipevnuhi agar trasportasi dapat berfungsi dengan baik
antara lain,kenyamanan,waktu dan biaya.
Jenis – jenis transportasi dalam pariwisata adalah:
a. Transportasi udara
Penggunaan
transportasi udara untuk tujuan perjalanan wisata semakin popular
terlebih – lebih untuk perjalanan jarak jauh.Contohnya pesawat terbang.
b. Trasnportasi laut
Trasnportasi
laut merupakan jenis transportasi yang bergerak di dalam angkutan laut
yang membawa wisatawan melalui jalur laut.Contohnya kapal ferry dan
kapal pesiar.
c. Transportasi darat
Angkutan darat adalah sarana
trasnportasi yang digunakan untuk jalur darat dari satu tempat ke
tempat lain dengan menggunakan sepeda motor,mobil,bus,kereta api dan
sepeda.
Kasus-kasus kecelakaan pada alat transportasi
- Transportasi Udara
Kecelakaan di landasan
Pesawat
berada di landasan pacu adalah saat-saat genting yang menentukan apakah
pesawat tersebut berhasil lepas landas atau mendarat dengan aman.
Kecelakaan di landasan paling umum terjadi dari kecelakaan pesawat.
Menurut IATA, dari kecelakaan pesawat pada 2009-2013, 23 persen di
antaranya terjadi di landasan. Namun, kecelakaan di landasan tingkat
keselamatannya masih cukup tinggi karena tidak banyak yang berakhir
fatal.
Kehilangan kontrol di udara
Penyebab kecelakaan pesawat karena kehilangan kontrol di udara tidak sering terjadi, namun bila terjadi bisa berakibat fatal. Pada 95 persen terjadinya kehilangan kontrol di udara menyebabkan kematian pada seluruh penumpangnya. Pada 2013, terjadi delapan kecelakaan pesawat karena hal ini, yang berakibat fatal pada penerbangan tersebut.
Bertabrakan dengan daratan
Ini terjadi bila pesawat tidak bisa mengendalikan lajunya ketika akan mendarat dan bertabrakan dengan daratan. Pada 2013 terjadi enam kecelakaan karena hal ini, biasanya karena pilot kurang mahir dalam mendaratkan pesawatnya.
Kehilangan kontrol di udara
Penyebab kecelakaan pesawat karena kehilangan kontrol di udara tidak sering terjadi, namun bila terjadi bisa berakibat fatal. Pada 95 persen terjadinya kehilangan kontrol di udara menyebabkan kematian pada seluruh penumpangnya. Pada 2013, terjadi delapan kecelakaan pesawat karena hal ini, yang berakibat fatal pada penerbangan tersebut.
Bertabrakan dengan daratan
Ini terjadi bila pesawat tidak bisa mengendalikan lajunya ketika akan mendarat dan bertabrakan dengan daratan. Pada 2013 terjadi enam kecelakaan karena hal ini, biasanya karena pilot kurang mahir dalam mendaratkan pesawatnya.
- Transportasi Laut
- Jumlah Penumpang yang tidak sesuai dengan kapasitas
Dalam
kasus kecelakaan transportasi laut sebagian besar kecelakaan yang
terjadi adalah akibat dari jumlah penumpang yang tidak sesuai dengan
kapasitas dari kapal yang berlayar. Hal ini selain disebabkan kelalaian
dari nahkoda kapal kadangkala juga disebabkan kelalaian dari pengawasan
pelabuhan ketika kapal akan diberangkatkan. Hal ini juga disebabkan para
pegawai yang dipelabuhan masih menganggap remeh akan standarisasi yang
telah ditetapkan. Seperti yang terjadi pada perairan Indonesia beberapa
saat yang lalu. Sebanyak 33 imigran yang menumpang kapal Indonesia
menuju Australia tenggelam akibat dari jumlah muatan yang sangat
berlebih. Kapal yang seharusnya hanya diisi oleh 150 orang, diisi dengan
jumlah penumpang sebanya 300 orang. Dalam kasus inihuman error yang
terjadi adalah akibat kesalahan dari nahkoda yang menyetir kapal.
Karena imigran-imigran ini adalah imigran yang ilegal sehingga tidak
berada dalam pengawasan pelabuhan.
2. Faktor Teknis
Faktor
lain yang terjadi biasanya sebagai penyebab dari kecelakaan tranportasi
lau adalah faktor teknis. Faktor teknis ini banyak hal yang bisa
menjadi penyebabnya. Seperti desain kapal yang tidak sesuai dengan
standarisasi yang telah ditetapkan. Ada pula maintenanceyang
dilakukan oleh para awak kapal yang masih tidak terjadwal dilakukan.
Sehingga ketika kapal berlayar terjadi panas mesin yang menyebabkan
mesin panas. Ataupun faktor teknis ketika membawa barang-barang yang
berbahaya. Karena tidak adanya kesadaran untuk menjaga kapal dari awak
kapal menyebabkan kapal meledak dan terbakar. Kejadian-kejadian yang
terjadi akibat faktor teknis ini seperti yang terjadi pada Kapal Marina.
Begitu
banyaknya kejadian-kejadian yang terjadi pada transportasi laut telah
menjadi peringatan sendiri bagi pemerintah Indonesia sendiri. Hal ini
semua sebenarnya masih dapat di lakukan tindakan preventif mulai dari
kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah. Pertama perlunya
penyuluhan-penyuluhan terhadap para awak kapal dari masing-masing kapal
yang ada mengenai aturan-aturan yang ada pada pelayaran laut sehingga
tidak akan terjadi kesalahan ataupun kelalaian dari para awak kapal.
Karena penumpang yang memaksakan kehendak untuk tetap dapat naik pada
kapal yang telah penuh oleh penumpang kadangkala terjadi karena para
awak kapal tetap memperbolehkan penumpang untuk naik. Begitu juga
pelatihan untuk para awak kapal untuk dapat melakukan maintenance terhadap
mesin-mesin yang ada pada kapal. Begitu juga pelatihan untuk dapat
menghadapi permasalahan ketika terjadi kerusakan pada mesin kapal.
- Transportasi Darat
ketika divonis bersalah karena mengemudi sambil mengantuk yang mengakibatkan kecelakaan.
1. Pengendara / Pengemudi Mengantuk
Tubuh yang lelah, kurang tidur, kurang oksigen, perjalanan panjang, dan lain sebagainya adalah hal-hal yang biasanya menyebabkan seseorang yang sedang mengedarai kendaraan bermotor menjadi ngantuk. Padahal salah satu syarat utama seorang pengemudi adalah tidak dalam keadaan mengantuk. Bayangkan saja apabila seseorang kehilangan kesadaran karena tertidur ketika sedang mengendarai kendaraan dalam kecepatan tinggi. Kemungkinan besar orang tersebut akan mengalami kecelakaan fatal, baik kecelakaan tunggal maupun kecelakaan yang mengikutsertakan kendaraan lainnya. Resikonya tidak hanya luka-luka dan nyawa manusia saja, namun juga kebebasan seseorang bisa menjadi hilang.
Tubuh yang lelah, kurang tidur, kurang oksigen, perjalanan panjang, dan lain sebagainya adalah hal-hal yang biasanya menyebabkan seseorang yang sedang mengedarai kendaraan bermotor menjadi ngantuk. Padahal salah satu syarat utama seorang pengemudi adalah tidak dalam keadaan mengantuk. Bayangkan saja apabila seseorang kehilangan kesadaran karena tertidur ketika sedang mengendarai kendaraan dalam kecepatan tinggi. Kemungkinan besar orang tersebut akan mengalami kecelakaan fatal, baik kecelakaan tunggal maupun kecelakaan yang mengikutsertakan kendaraan lainnya. Resikonya tidak hanya luka-luka dan nyawa manusia saja, namun juga kebebasan seseorang bisa menjadi hilang.
2. Pengendara / Pengemudi Kurang Konsentrasi
Kurang konsentrasi adalah salah satu hal yang dapat menghilangkan kesadaran seorang pengemudi yang sedang mengendarai kendaraannya. Ada banyak sekali hal yang dapat mengurangi konsentrasi seseorang saat mengemudi, yaitu seperti berbicara, menggunakan alat komunikasi, makan minum, merokok, asyik mendengarkan suara, asyik nonton, melamun, sibuk melakukan suatu hal yang tidak berhubungan dengan mengemudi, dan lain sebagainya. Kurangnya konsentrasi dapat menyebabkan seseorang menjadi kurang responsif dan lamban dalam merespon sesuatu yang terjadi dengan tiba-tiba. Bisa juga memunculkan rasa kaget yang luar biasa sehingga menjadi kehilangan kendali atas kendaraannya. Kurangnya kesadaran saat berkendara akibat kurang konsentrasi dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Kurang konsentrasi adalah salah satu hal yang dapat menghilangkan kesadaran seorang pengemudi yang sedang mengendarai kendaraannya. Ada banyak sekali hal yang dapat mengurangi konsentrasi seseorang saat mengemudi, yaitu seperti berbicara, menggunakan alat komunikasi, makan minum, merokok, asyik mendengarkan suara, asyik nonton, melamun, sibuk melakukan suatu hal yang tidak berhubungan dengan mengemudi, dan lain sebagainya. Kurangnya konsentrasi dapat menyebabkan seseorang menjadi kurang responsif dan lamban dalam merespon sesuatu yang terjadi dengan tiba-tiba. Bisa juga memunculkan rasa kaget yang luar biasa sehingga menjadi kehilangan kendali atas kendaraannya. Kurangnya kesadaran saat berkendara akibat kurang konsentrasi dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.
3. Pengendara / Pengemudi Kurang Menguasai Kendaraan
Ada begitu banyak orang yang sebenarnya kurang mahir mengemudikan kendaraan yang sedang dikendarainya namun nekat mengendarainya. Antara kendaraan yang satu dengan yang lainnya pada umumnya membutuhkan cara mengemudi yang berbeda walaupun hanya sedikit. Yang jelas, diperlukan adanya penyesuaian terlebih dahulu terhadap seseorang yang hendak mengendarai kendaraan yang belum pernah dikendarainya. Kendaraan dengan transmisi manual dan otomatis adalah dua hal jauh berbeda. Begitu pula dengan kendaraan kecil biasa dengan kendaraan besar, bajaj dengan becak motor, bis sedang dengan bis besar, dan lain sebagainya. Di samping itu, ada pula pengendara yang memang benar-benar tidak memiliki keterampilan mengendarai kendaraan dengan sepenuhnya, baik karena baru belajar maupun yang memang tidak berbakat mengendarakan kendaraan bermotor. Itulah sebabnya mengapa sebaiknya orang-orang yang kurang berbakat mengendarai kendaraan untuk tidak mengendarai kendaraan bermotor. Karena dapat menyebabkan kecelakaan lalu-lintas yang membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain yang ada disekitarnya. Jangan sampai jatuh korban luka maupun korban jiwa akibat ketidakmampuan pengemudi dalam mengemudikan kendaraannya sendiri.
Ada begitu banyak orang yang sebenarnya kurang mahir mengemudikan kendaraan yang sedang dikendarainya namun nekat mengendarainya. Antara kendaraan yang satu dengan yang lainnya pada umumnya membutuhkan cara mengemudi yang berbeda walaupun hanya sedikit. Yang jelas, diperlukan adanya penyesuaian terlebih dahulu terhadap seseorang yang hendak mengendarai kendaraan yang belum pernah dikendarainya. Kendaraan dengan transmisi manual dan otomatis adalah dua hal jauh berbeda. Begitu pula dengan kendaraan kecil biasa dengan kendaraan besar, bajaj dengan becak motor, bis sedang dengan bis besar, dan lain sebagainya. Di samping itu, ada pula pengendara yang memang benar-benar tidak memiliki keterampilan mengendarai kendaraan dengan sepenuhnya, baik karena baru belajar maupun yang memang tidak berbakat mengendarakan kendaraan bermotor. Itulah sebabnya mengapa sebaiknya orang-orang yang kurang berbakat mengendarai kendaraan untuk tidak mengendarai kendaraan bermotor. Karena dapat menyebabkan kecelakaan lalu-lintas yang membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain yang ada disekitarnya. Jangan sampai jatuh korban luka maupun korban jiwa akibat ketidakmampuan pengemudi dalam mengemudikan kendaraannya sendiri.
4. Pengendara / Pengemudi Melanggar Peraturan Lalu-Lintas
Pelanggaran lalu-lintas adalah sesuatu hal yang wajar terjadi di dalam kehidupan kita sehari-hari. Padahal pelanggaran lalu-lintas dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan maut yang dapat menyebabkan korban jiwa. Ada begitu banyak penyebab kecelakaan akibat melanggar peraturan, yaitu seperti berkendara melawan arah, menerobos lampu merah, menerobos palang pintu perlintasan kereta api, mengendarai kendaraan dengan kecepatan yang lebih tinggi dari yang diperbolehkan, mengemudi tanpa surat izin mengemudi (sim), mengemudi dalam keadaan mabuk, dan lain-lain. Ada bagitu banyak kecelakaan yang diawali dengan pelanggaran lalu-lintas. Itulah mengapa kita semua harus selalu mematuhi segala peraturan lalu-lintas yang ada. Salah satunya adalah untuk kebaikan kita juga, yaitu agar kita semua terhindar dari kecelakaan lalu-lintas yang selalu menghantui seluruh pengguna jalan dan orang-orang yang ada di sekitar jalan raya.
Pelanggaran lalu-lintas adalah sesuatu hal yang wajar terjadi di dalam kehidupan kita sehari-hari. Padahal pelanggaran lalu-lintas dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan maut yang dapat menyebabkan korban jiwa. Ada begitu banyak penyebab kecelakaan akibat melanggar peraturan, yaitu seperti berkendara melawan arah, menerobos lampu merah, menerobos palang pintu perlintasan kereta api, mengendarai kendaraan dengan kecepatan yang lebih tinggi dari yang diperbolehkan, mengemudi tanpa surat izin mengemudi (sim), mengemudi dalam keadaan mabuk, dan lain-lain. Ada bagitu banyak kecelakaan yang diawali dengan pelanggaran lalu-lintas. Itulah mengapa kita semua harus selalu mematuhi segala peraturan lalu-lintas yang ada. Salah satunya adalah untuk kebaikan kita juga, yaitu agar kita semua terhindar dari kecelakaan lalu-lintas yang selalu menghantui seluruh pengguna jalan dan orang-orang yang ada di sekitar jalan raya.
5. Kerusakan Teknis
Ketika kendaraan melaju dengan gagahnya bisa saja tiba-tiba mengalami sesuatu hal sehingga menyebabkan kecelakaan lalu-lintas. Beberapa hal yang biasa menjadi penyebab kecelakaan adalah rem blong, pecah ban, mesin terbakar hebat, dan lain sebagainya. Berbagai kerusakan tersebut sangatlah berbahaya jika terjadi di saat kendaraan sedang melaju dengan kecepatan tinggi. Hal ini diperparah dengan kondisi kendaraan yang ada saat ini yang pada umumnya secara teknologi belum mampu secara penuh mencegah terjadinya kecelakaan fatal saat terjadinya kerusakan teknis tersebut. Dari kecelakaan karena rem tidak berfungsi dan ban pecah saja jumlah korbannya begitu banyak sehingga terkadang menimbulkan kekhawatiran diri kita. Oleh sebab itu setiap pengendara harus mampu memastikan kondisi teknis kendaraan yang hendak dikendarainya sebelum berkendara.
Ketika kendaraan melaju dengan gagahnya bisa saja tiba-tiba mengalami sesuatu hal sehingga menyebabkan kecelakaan lalu-lintas. Beberapa hal yang biasa menjadi penyebab kecelakaan adalah rem blong, pecah ban, mesin terbakar hebat, dan lain sebagainya. Berbagai kerusakan tersebut sangatlah berbahaya jika terjadi di saat kendaraan sedang melaju dengan kecepatan tinggi. Hal ini diperparah dengan kondisi kendaraan yang ada saat ini yang pada umumnya secara teknologi belum mampu secara penuh mencegah terjadinya kecelakaan fatal saat terjadinya kerusakan teknis tersebut. Dari kecelakaan karena rem tidak berfungsi dan ban pecah saja jumlah korbannya begitu banyak sehingga terkadang menimbulkan kekhawatiran diri kita. Oleh sebab itu setiap pengendara harus mampu memastikan kondisi teknis kendaraan yang hendak dikendarainya sebelum berkendara.
Source
- http://pariwisata-frengky.blogspot.com/2013/06/usaha-sarana-pariwisata.html
- http://lifestyle.okezone.com/read/2014/04/04/407/965524/tiga-penyebab-kecelakaan-pesawat-paling-sering-terjadi
- https://aplikasiergonomi.wordpress.com/2012/06/09/penyebab-penyebab-kecelakaan-pada-transportasi-laut-di-indonesia/
-
Comments
Post a Comment